Pendidikan Kesehatan Masa Nifas

1.      Memberikan Pendidikan Kesehatan Masa Nifas 
a.       Gizi
Bidan berperan dalam penyuluhan tentang gizi pada ibu dan suaminya selama masa nifas yang materinya meliputi :
1)      Banyak sayur dan buah.
2)       Banyak minum air putih, minimal 3 liter sehari, terutama setelah menyusui.
3)       Tambahan kalori 500 mg sehari.
4)       Minum kapsul vitamin A (200.000 U) agar dapat memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI.
5)      Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasabersalin.
6)      Tidak berpantang terhadap daging, telur, dan ikan
b.        Higienis.
1)       Kebersihan tubuh secara keseluruhan (mandi minimal 2 kali sehari)
2)       Ganti baju minimal 1 kali sehari.
3)       Ganti celana dalam minimal 2 kali sehari.
4)       Keringkan kemaluan dengan lap bersih setiap kali selesai buang air besar dan kecil, serta ganti pembalut minimal 3 kali sehari.
5)       Jaga kebersihan kuku (kuku jangan sampai panjang).
6)       Keramas minimal 2 kali sehari.
7)       Bersihkan payudara terutama putting susu sebelum menyusui bayi.

c.       Perawatan perineum.
1)       Usahakan luka selalu dalam keadaan kering (keringkan setiap kali setelah buang air).
2)      Hindari menyentuh luka perineum dengan tangan.
3)       Bersihkan kemaluan selalu dari arah depan ke belakang.
4)       Jaga kebersihan daeah perineum (ganti pembalut setiap kali sudah penuh atau minimal 3 kali sehari)
d.      Istirahat dan tidur.
1)       Istirahat malam 6-8 jam sehari.
2)       Istirahat siang 1-2 jam sehari.
3)       Tidurlah ketika bayi sedang tidur.
4)      Tidurlah bersebelahan dengan bayi.
e.       Ambulasi.
Ambulasi ialah kebijakan agar secepat mungkin bidan membimbing ibu postpartum bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan.Melakukan aktivitas ringan sedini segera setelah partus.
f.       KB (Keluarga Berencana)
Sebaiknya lakukan begitu masa nifas berakhir.Bisa saja selama beberapa bulan di awal, alat kontrasepsinya bersifat sementara, baru kemudian dipasang yang tetap.Menunggu beberapa bulan, justru riskan. Untuk alat kontrasepsi sementara, bisa memilih teknik sanggama terputus atau kondom.Setelah dirasa mantap, pilih alat KB yang tak memberi efek sistemik karena kontrasepsi yang menggunakan obat-obat hormonal seperti pil dan suntik, pada sejumlah wanita bisa mengganggu produksi ASI maupun jadwal menstruasi.  Relatif paling aman adalah spiral karena efeknya hanya lokal dan dapat digunakan dalam jangka panjang.
Kendati demikian, pilihan alat KB tetap di tangan Anda berdua. Biasanya, sebagai upaya mengatur jarak kelahiran yang aman, dokter maupun bidan akan menawarkan pemakaian alat kontrasepsi sejak sebelum ibu melakukan persalinan. Bahkan, mereka yang tergolong memiliki kehamilan dengan risiko tinggi, akan diperlakukan secara lebih ketat. Antara lain, disarankan memakai alat KB segera setelah melahirkan.Perlakuan ini agak berbeda jika yang dihadapi adalah pasangan yang mempunyai riwayat sulit hamil atau kandungan bermasalah.
g.       Tanda bahaya
Tanda-tanda bahaya berikut merupakan hal yang sangat penting, yang harus disampaikan kepada ibu dan keluarga. Jika ia mengalami salah satu atau lebih keadaan berikut maka ia harus secepatnya dating kebidan atau dokter.
1)      Perdarahan per vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (lebih dari perdarahan haid biasa atau bila memerlukan ganti pembalut 2 kali dalam setengah jam).
2)       Pengeluaran per vagina yang berbau menusuk (menyengat).
3)       Rasa sakit dibagian abdomen atau punggung.
4)       Rasa sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik, atau masalah penglihatan.
5)      Pembengkakan diwajah atau di tangan.
6)       Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau jika merasa tidak enak badan.
7)      Payudara yang berubah menjadi merah,  panas, dan sakit.
8)       Kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama.
9)       Rasa sakit, warna merah, pembengkakan di kaki.
10)   Merasa sedih atau tidak mampu mengasih bayi atau dirinya sendiri.
11)  Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah.
  
h.       Hubungan seksual.
1)      Diawal-awal selesai masa nifas, lakukan hubungan seksual dengan hati-hati karena biasanya akan nyeri pada perineum.
2)      Diskusikan dengan dengan suami mengenai pola dan teknik hubungan seksual yang nyaman.
3)       Berikan pengertian pada suami mengenai kemungkinan keluhan yang akan dialami istri saat berhubungan seksual yang pertama kali setellah melahirkan. 
4)      Aktifitas seksual yang dapat dilakukan ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut ini : Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu-satu dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktutertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan.
i.        Senam nifas
 Setelah persalinan terjadi involusi pada hampir seluruh organ tubuh wanita.Sebagai akibat kehamilan dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya striae gravidarum yang membuat keindahan tubuh terganggu. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk memulihkan dan mengencangkan keadaan dinding perut tersebut. Cara untuk mengembalikan bentuk tubuh menjadi indah seperti semula adalah dengan melakukan latihan dan senam nifas.Untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang beberapa hal berikut ini
1)       Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan panggul agar kembali normal, karena hal ini akan membuat ibu merasa lebih kuat dan menjadikan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
2)      Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu.
a)      Dengan tidur terlentang dan lengan di samping,tarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas dalam, angkat dagu ke dada,tahan mulai hitungan 1-5. Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali. 
b)       Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul lakukan latihan kegel.
3)      Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot bokong dan pinggul, tahan sampai 5 hitungan. Relaksasi otot dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
4)       Mulai menggerakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minngu naikan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke 6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
j.         Perawatan bayi sehari-hari.
1)      Memandikan bayi Untuk memandikannya pakailah air yang cukup hangat, karena suhu tubuh bayi cepat terpengaruh dan mudah berubah. Setelah dimandikan bayi sebaiknya diajak berjemur di sinar matahari pagi, sehingga ia merasa hangat.
2)       Cara Memadikan Bayi

Jangan memandikan bayi di bak mandi yang leabar karena bayimudah tergelincir dari tangan anda dan terendam dalam bak.Untuk itu sediakanlah ember plastik yang dangkal, dengan mulut yang lebar. 


sumber:118.97.129.222:8080/get/PDF/Tim%20Dosen-Buku%20Ajar%20Nifas_1054.pdf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teknologi Terapan dalam Pelayanan Kesehatan Reproduksi

Pengertian Monitoring dan Evaluasi